Penentu kepuasan pelanggan, kini tak hanya harga yang terjangkau saja. Kecepatan layanan pengiriman juga menjadi pertimbangan dalam bertransaksi. Dan di sinilah peran krusial First Mile Hub.
Dalam proses distribusi, tahap ini merupakan langkah awal pengiriman barang. Semakin cepat tahap ini dilakukan, semakin cepat pula barang sampai ke pelanggan.
Biar kamu makin paham tentang peran pentingnya, yuk kita bahas lebih detail!
First mile hub adalah titik awal pengumpulan barang sebelum masuk ke proses distribusi atau pengiriman. Biasanya, hub ini menerima barang dari seller, gudang, atau distributor.
Kalau kita ibaratkan pengiriman sebagai sebuah perjalanan, maka first mile hub adalah gerbang pertama. Dari sinilah barang mulai masuk ke sistem logistik untuk diproses lebih lanjut menuju mid mile hingga last mile delivery.
Perannya semakin penting di era e-commerce, di mana ribuan paket bergerak setiap hari. Tanpa first mile hub yang tertata rapi, tentu pengiriman bisa kacau sejak awal.
Baca Juga: Perbedaan First Mile, Mid Mile, dan Last Mile dalam Logistik
First mile hub punya peran penting dalam rantai logistik, tahapan ini tidak hanya sekadar tempat transit barang. Dan berikut fungsinya dalam logistik:
Lokasi ini menjadi tempat konsolidasi pengiriman dari berbagai seller sebelum barang masuk ke tahap distribusi berikutnya.
Proses ini memungkinkan penggabungan paket dari banyak pengirim dalam satu jalur pengiriman, sehingga efisiensi biaya dan pemanfaatan armada dapat dimaksimalkan, terutama untuk skema LTL (Less Than Truckload).
Setelah terkumpul, paket disortir sesuai tujuan. Proses cepat dan akurat mempercepat pergerakan barang. Hub modern biasanya pakai barcode scanner atau mesin sortir otomatis.
Dengan sistem otomatis, paket dapat dikelompokkan secara real-time berdasarkan rute, jenis layanan, atau prioritas pengiriman.
Proses ini tidak hanya mempercepat alur distribusi tetapi juga mengurangi potensi human error yang bisa mengakibatkan keterlambatan.
Baca Juga: Apa Itu Supply Chain Management? Arti, Tujuan, dan Prosesnya
First mile hub menjadi titik integrasi yang menjembatani seller dengan jasa ekspedisi. Proses ini bertujuan untuk memastikan koordinasi pengiriman berjalan lancar.
Dengan adanya integrasi ini, data pengiriman dari marketplace, seller, dan ekspedisi dapat tersinkronisasi secara real-time.
Hal ini memudahkan pelacakan status paket, mempercepat proses pickup hingga dispatch.
Kalau pemrosesan di first mile lambat, jadwal ke konsumen bisa terganggu. Sebaliknya, jika lancar, distribusi lebih terjamin.
Kecepatan proses di first mile hub sangat menentukan alur distribusi secara keseluruhan. Karena itulah diperlukan manajemen waktu yang baik dan pemanfaatan teknologi.
Di momen ramai seperti Lebaran atau Harbolnas, hub berperan mencegah penumpukan dengan sistem sortir yang rapi, sehingga ribuan paket tetap terkirim sesuai jadwal.
Untuk menghadapi lonjakan volume, hub modern biasanya menyiapkan skema fleksibilitas kapasitas, seperti menambah shift kerja, memanfaatkan teknologi otomatisasi, dan mengatur alokasi armada secara dinamis.
Baca Juga: Perbedaan Inbound dan Outbound Logistics, Kenali Prosesnya
Kalau ditelusuri, alasan kenapa first mile sangat menentukan ada di beberapa aspek berikut:
Kalau ada keterlambatan di first mile, efek domino akan terjadi. Paket bisa terlambat masuk mid mile, lalu mundur lagi di last mile. Artinya, first mile adalah pondasi dari seluruh perjalanan paket.
Pengelolaan first mile tidak boleh dianggap remeh. Penerapan sistem monitoring real-time dan penjadwalan armada yang tepat dapat mengurangi potensi bottleneck pada tahap awal.
Semakin cepat paket disortir, semakin cepat juga masuk ke tahap berikutnya. Di sinilah teknologi dan sistem kerja efisien berperan penting.
Dengan pemanfaatan teknologi atau sistem otomatisasi, proses sortir dapat dilakukan lebih cepat dan akurat.
Hal ini tidak hanya mempercepat pengiriman ke tahap berikutnya, tetapi juga meminimalkan potensi kesalahan yang dapat berdampak pada kepuasan pelanggan.
Informasi pertama yang muncul ke konsumen biasanya berasal dari first mile hub. Ketika barang sudah masuk hub, status tracking berubah dari "seller menyiapkan barang" menjadi "paket diterima di hub".
Kalau tahap ini tertunda, konsumen pun merasa pengiriman tidak bergerak. Akurasi tracking sangat penting untuk menjaga kepercayaan pelanggan.
Baca Juga: Apa Itu Stock Opname? Arti, Cara Kerja, dan Manfaatnya
Kalau kamu mengelola bisnis atau punya gudang, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memastikan first mile hub bekerja lebih optimal:
Menghubungkan first mile hub dengan berbagai moda transportasi memang bisa membuat distribusi lebih fleksibel dan cepat.
Namun, integrasi ini bukan hanya soal armada fisik, tetapi sistem manajemen logistik juga harus ikut terhubung agar alur pengiriman berjalan mulus.
Nah, di tahap inilah forwarder.ai bisa jadi solusi terbaik untuk bisnismu.
Melalui integrasi dengan LMS (Logistics Management System) yang kamu gunakan, forwarder.ai menghadirkan kemudahan seperti:
Mau tahu bagaimana integrasi ini bekerja dan kenapa bisa mengubah cara kamu mengelola logistik? Yuk, baca artikel ini: LMS Makin Terintegrasi dengan forwarder.ai